Kamis, 18 Juli 2019

DARI BERHUTANG JADI PENDUSTA

Setiap orang punya hutang, pasti. Hanya saja adakah orang yg phobia mendengarnya seperti saya..?

Sejak kecil saya sudah berkenalan dengan peliknya hutang piutang. Dari mulai tagihan yg berlipat, galaknya petugas rentenir, ganasnya sita menyita, horornya deadline... weuuuhhhh... bikin masa kecil saya traumatik.
Gilaaa pokonya hidup dengan atmosfere hutang itu, tidak sehat lahir batin, tidak waras luar dalam....

Sejak remaja kalopun aktifitas berhutang saya masih ada , tapi saya menghindari yg namanya "tagihan paksa" . Sesungguhnya kehatihatian saya tak menghindarkan says dari masalah hutang piutang.
" Apalagi kalo masih ceroboh" fikir saya.

Kalo seandainya horor hutang ini menyapa maka akal sehat saya biasanya mulai termakan trauma bereffek signifikan... menggigiil dada ini, gemeletuk tulang kepala hingga lubang telinga gemuruh berdenging.... masa lalu jadi nightmare...
Saya , kadang lupa dan tak peduli dengan cara menampilkannya di depan orang, yg penting zat apapun ditubuh ini yg membuat tak nyaman tidak bersemayam berlamalama...

Anehnya hal inu , bukan hanya soal pada saat saya yg mengalami sesaknya hutang tapi saat melihat , mendengar, merasakan kacaunya dunia dan kehidupan orang lain karena konyolnya perilaku berhutang yg berlebihan tanpa menggunakan margin rasional... hanya memikirkan bagaimana sebuah obsesi rendah terlampaui... bagaimana seonggok gengsi terhamparkan..
Ini tak terbatas pada pribadi yg terperosok tapi termasuk yg dipraktekin seseorang demi kelompok , kelompok demi kelompok yg lebih besar, atau bahkan negara ini jadi salah satu pesakitannya... .

Hutang berdimensi potensi ... eror berlipat... berdalih dusta bergunung gunung , berkonflik ria berulang ulang, carutmarut berkusut kusut....

jadi hindarilah.. berdoalah, berlindunglah.. pada kemudahanNya.
Hingga kita bisa memberikan teladan dan pembelajaran pada anak cucu kita tentang salah kaprahnya pemaknaan hutang sebagai bagian yg biasa dan tak perlu merasa berdosa dalam perjalanan hidup kita... Naudzubillahh summanaudzubillah...
Aaamiiin...

Tidak ada komentar: