Sabtu, 21 Desember 2024

DONGKRAK NILAI, KETIDAKBERDAYAAN GURU

Hedi Hidayat_ Ketua FGMN PPkn Menjelang datangnya kebahagiaan untuk mendapatkan liburan adea cerita memilukan guru tentang ketidakberdayaan menghadapi tekanan untuk mendongkrak nilai siswa Salahsatu penyebabnya adalaht tekanan dari sistem pendidikan . Nilai siswa "harus didongkrak" biasanya muncul karena tekanan dari berbagai pihak yang memprioritaskan angka sebagai indikator keberhasilan pendidikan Kebijakan administratif dalam sistem pendidikan kita kadang memprioritaskan nilai tinggi sebagai indikator keberhasilan, tanpa memperhatikan proses belajar. Pada akhirnya s ekolah sering khawatir terhadap citra institusi sehingga mengutamakan angka yang "indah" daripada pencapaian sesungguhnya. Sistem ujian nasional atau standar kelulusan yang terlalu kaku memaksa guru untuk memastikan semua siswa lulus, meskipun mereka sebenarnya belum memahami materi. Nilai yang tidak mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya membuat proses belajar menjadi kurang bermakna.Siswa tidak belajar untuk menghadapi tantangan sebenarnya dan mungkin kesulitan di tingkat pendidikan berikutnya atau dunia kerja.Guru terus-menerus berada di bawah tekanan untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis. Jika di telaah tekanan Orang tua juga yang sering kali menuntut nilai tinggi sebagai tolok ukur keberhasilan anak mereka, tanpa memahami perjuangan siswa atau guru. Selain itu dalam beberapa kasus, siswa tidak memiliki motivasi belajar atau kapasitas yang cukup, sehingga guru merasa perlu memberikan nilai tambahan agar siswa tetap dapat mengikuti sistem. Lalu ini yang salah siapa ? Kesalahan tidak hanya terletak pada individu guru, tetapi juga pada sistem yang memaksa mereka untuk memprioritaskan hasil (nilai) daripada proses pendidikan yang berkualitas. Namun, semua pihak—pemerintah, manajemen sekolah, orang tua, dan masyarakat—harus introspeksi dan bekerja sama menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat. Solusinya apa diantaranya merubah sistem penilaian yaitu fokus pada penilaian berbasis kompetensi, bukan hanya angka. Menggunakan pendekatan penilaian berbasis kompetensi (kompetency-based assessment) untuk mengukur pemahaman siswa secara lebih holistik. Selanjutnya mengurangi Ketergantungan pada nilai dengan penekanan pentingnya proses belajar, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan praktis, bukan sekadar angka. Sosialisasi dan mendidik orang tua dan masyarakat bahwa nilai hanyalah salah satu aspek dari pendidikan, bukan tujuan utama.

Minggu, 15 Desember 2024

GURU IKUT PEMILIHAN KETUA OSIS, TIDAK FAHAM ATAU LUCU-LUCUAN

Hedi Hidayat Ketua FGMN PPKn. Memasuki semester kedua tahun pelajaran , dibeberapa sekolah/madrasah akan disibukan dengan penyelenggaraan pemilihan ketua OSIS.Dari pantauan penulis hampir semua mempraktekan guru sebagai bagian dari pemilih dengan berbagai alasan. Ironis , terlihat awam sekaligus lucu , jika seorang guru ikut memilih dalam pemilihan Ketua OSIS, karena hal itu menunjukkan kurangnya pemahaman tentang prinsip demokrasi. Demokrasi dalam pemilihan OSIS dirancang untuk memberikan siswa kesempatan belajar menjadi pemimpin, mengambil keputusan secara mandiri, dan memahami proses demokrasi yang sebenarnya. Secara kasat mata guru yang ikut memilih dapat dianggap sebagai pelanggaran demokrasi karena mengganggu kedaulatan pemilih yaitu siswa.Dalam demokrasi, kekuasaan memilih seharusnya ada di tangan mereka yang diwakili, yaitu siswa. Ketika guru ikut memilih, ini mengintervensi hak siswa untuk menentukan pemimpin mereka sendiri. Selain itu praktek ini nengaburkan peran guru. Guru seharusnya berperan sebagai fasilitator yang mendukung siswa memahami nilai-nilai demokrasi, bukan sebagai peserta yang terlibat langsung dalam proses pemilihan. Yang lebih berpotensi adalah guru yang memilih mungkin memiliki pengaruh tidak langsung terhadap siswa lain, yang dapat mencederai prinsip pemilihan bebas dan adil Sesungguhnya tidak ada yang salah secara hukum jika seorang guru ikut memberikan masukan atau pandangan terkait pemilihan OSIS, asalkan mereka bersikap netral, tidak memengaruhi siswa secara langsung, dan menghormati proses demokratis. Namun, dalam konteks pendidikan pemilihan OSIS adalah bagian dari pembelajaran demokrasi bagi siswa. Jika guru ikut memilih, ada risiko memengaruhi hasil karena guru memiliki otoritas dan pengaruh yang besar terhadap siswa. Agar tidak mengaburkan peran guru, guru bisa berperan sebagai pengawas proses pemilihan, memberikan arahan terkait tata cara pemilihan yang sesuai dengan prinsip demokrasi, agar dapat mendidik siswa dengan lebih baik tanpa merusak esensinya. Jika diteruskan, hal semacam ini justru memberikan contoh buruk bagi siswa tentang cara kerja demokrasi.

Sabtu, 16 November 2024

KEBERFIHAKAN MENTERI BARU TERHADAP PRAMUKA

Ramai di media soal pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengan , Abdul Mu'ti yang berharap bisa menghidupkan kembali Pramuka sebagai bagian dari pendidikan karakter, para pelajar dapat mengembangkan sikap-sikap positif yang penting untuk membangun masa depan bangsa. Kebijakan yang mungkin akan diambil olehnya mungkin pada saatnya akan dianggap berfihak dan bermanfaat pada perkembangan dan masa depan Gerakan pramuka atau hanya sekedar kebijakan yg seperti sebelumnya.Apakah nantinya sekedar kebijakan formalistik atau punya nilai strategis. Kebijakan formalistik membantu menanamkan identitas dan rasa kebersamaan di kalangan anggota Pramuka.Memudahkan pengenalan Pramuka di masyarakat sebagai organisasi resmi yang memiliki ciri khas. Dapat meningkatkan kedisiplinan dan rasa bangga sebagai bagian dari Pramuka. Hanya biasanya punya keterbatasab yang fokus pada simbol atau penampilan saja, tanpa menjamin adanya peningkatan substansi kegiatan.Membebani sebagian keluarga atau sekolah jika biaya seragam terlalu mahal.Tidak langsung mendukung pengembangan keterampilan atau karakter anggota. Sedangkan kebijakan strategis seperti yg berkaitan dengan regulasi dan anggaran, bermanfaat memberikan landasan hukum yang kuat untuk pengembangan Gerakan Pramuka, misalnya melalui Undang-Undang, Peraturan Daerah, atau kebijakan pemerintah. Penyediaan anggaran memungkinkan pelaksanaan program pelatihan, kegiatan lapangan, dan pengembangan sumber daya Pramuka. Mendukung program-program Pramuka yang langsung berdampak pada pembentukan karakter, keterampilan kepemimpinan, dan pemberdayaan masyarakat. Memperkuat sinergi antara Pramuka dengan lembaga lain, seperti sekolah, pemerintah, atau dunia usaha. Kebijakan strategis juga punya keterbatasan seperti membutuhkan waktu lebih lama untuk merancang, mengesahkan, dan mengimplementasikan regulasi atau alokasi anggaran.Memerlukan pengawasan agar anggaran dan regulasi benar-benar digunakan untuk hal yang bermanfaat. Pada akhirnya kebijakan strategis dalam bentuk regulasi dan anggaran lebih bermanfaat dalam jangka panjang, karena memberikan dampak yang lebih mendalam dan berkelanjutan bagi pengembangan Gerakan Pramuka. Kebijakan formalistik, seperti mewajibkan seragam, bisa menjadi pendukung identitas organisasi, tetapi manfaatnya lebih terbatas pada aspek permukaan. Untuk hasil terbaik, pengambil kebijakan idealnya menggabungkan keduanya: menetapkan kebijakan formalistik sebagai elemen pendukung yang dilengkapi dengan kebijakan strategis untuk memperkuat dampak substansial Pramuka di masyarakat. Ditulis oleh: Hedi Hidayat

Sabtu, 28 September 2024

PENTINGNYA KETERLIBATAN SISWA DALAM BELAJAR

PENTINGNYA KETERLIBATAN SISWA DALAM PROSES KEGIATAN P5RA Pemilihan projek sebagai salah satu metode penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka memiliki beberapa alasan penting dalam mendukung pengembangan siswa secara holistik. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatanlilaalamin (P5RA) sebagai contohnya yang menjadi bagian integral dari Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), menekankan upaya mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki perilaku sejalan dengan nilai-nilai Pancasila menggunakan Project Base learning sebagi metode pembelajaran utamanya dengan salah satu alasannya yaitu memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, meningkatkan pemahaman dan keterkaitan materi. Metode ini mempunyai potensi penting dalam peningkatan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar dimana siswa lebih termotivasi dan terlibat saat mereka bekerja pada projek yang mereka pilih atau yang relevan dengan minat mereka. Sayangnya berdasarkan hasil evaluasi banyak temuan menunjukkan bahwa beberapa tema projek tidak relevan dengan minat atau konteks lokal siswa, sehingga mereka merasa kurang tertarik untuk terlibat. Termasuk penggunaan metode pengajaran yang menoton dalam berbagai projek terutama metode yang mengurangi rasa antusiasme siswa dan membuat siswa merasa bosan terutama adanya keterbatasan bahan dan alat pendukung menyebabkan mereka tidak dapat berpartisipasi secara optimal dalam prosesnya. Ada beberapa alasan kenapa keterlibatan siswa dalam proses belajar sangat penting diantaranya adalah meningkatkan motivasi, memperkuat pemahaman, mendorong kemandirianmeningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan hasil belajar serta menumbuhkan keingintahuan anak . Dengan menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran yang mereka terima. Upaya peningkatkan keterlibatan anak dalam proses belajar terutama dalam kegiatan P5RA bisa dilakukan oleh guru dengan berbagai cara yang kreatif dan efektif seperti pembelajaran aktif dengan variasi metode mengajar yang mendorong partisipasi , berikan umpan balik yang konstruktif dan positif yang membantu siswa memahami kemajuan mereka dan area yang perlu diperbaiki. Selain itu menciptakan lingkungan yang mendukung dimana siswa merasa aman untuk mengungkapkan ide dan bertanya. Tak kalah penting selalu mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari yang akan meningkatkan minat dan pemahaman dengan memberikan pilihan topik atau cara belajar yang mereka sukai karena memberikan pilihan dapat meningkatkan rasa memiliki dan motivasi. HEDI HIDAYAT / GURU PPKn dan Koordinator P5RA MTSN 2 Purwakarta

Sabtu, 02 April 2022

PARUD

Kaget luar biasa , saat ketemu teman sekelas didepan warung makan padang di jalan jamika. Perlente turun dari kuda PAJERO . " 30 tahun lebih ya.." katanya mengukur rasa .. " Saya teringat dan ingin ketemu sama walikelas kita.. mau minta maaf ... tapi malu" Sambil bersandar pada kursi kayu dan menelungkup tangan ia berkisah tentang liku perjalan hidupnya. Setelah tak tamat SMA kelas 2 ia bekerja di sebuah home industri lumayan besar di bidang peralatan dapur... hingga satu saat ada pengusaha memberi tantangan untuk produksi sebuah alat dapur : PARUD/ PARUTAN. " Seminggu saya butuh 1000an" Karena butuh perubahan ia dan istri bekerja keras , setiap hari mencari kaleng bekas ke para pengepul sampah, mengoprasikan alat sederhana sendiri siang malam, kirim barang tengah malam... Entah rencana Tuhan yg Indah atau itulah yg disebut anugrah ... kerja keras itu berbuah berkah.. pesanan pun berkembang jenis dari satu hingga belasan dan ratusan barang... " bersyukurlah, dan soal meminta maaf sama walikelas?" potong saya... " masih ingat dulu kita dikasih tugas keterampilan ?" jelasnya...... "Ohh.. yaa.. " saya mulai faham... Satu bulan berjalan lebih , tak terhitung teman kecilku ini pernah di panggil keras oleh bu walikelas.. " kapan kau buat tugas parutan itu...!!!" Hingga rasa setiakawan ini yg mendorong membantunya mencarikan kaleng susu kental manis bekas , dibolongi bersama pake paku karatan dan membingkainya dg kayu sisa gergaji di wa karsim. " sanah kumpulin, bosen liat kamu di bentak sama si ibu..!!" Ternyata saat sekolah dulu , apa yg kita benci apa yg kita ga suka, satu saat akan berguna untuk mencari sesuap nasi..

Selasa, 22 Maret 2022

DIET KAGET

Teman-teman saya tergelitik untuk berbagi pengalaman ini setelah tau ada program diet gatot berharga jutaaan yg dilakoni oleh beberapa teman. Jadi tak bermaksud sombong ( naudzubillah) karena saya tak pernah menjalani program apa2. Setidaknya ini jawaban saya jika nanti teman2 ketemu saya , kaget , olohok, mata merem, dahi mengerenyit dan bertanya "sakit ya???" 😃😃 Pasca sakit dengan suspect stroke di bulan gustus 2021 , saya mengalami kenaikan bb dari 95kg ke 103kg. Entah karena selama seminggu di rawat di RS dg menu makan luar biasa terutama dg asupan susu nutrisi untuk otot dan syaraf serta multifitamin atau entah apa saya ga faham sampai sekarang. Setelah saya dapat nasihat dan saran dari dokter, teman, guru, keluarga dsb saya bertekad untuk menjalani pola hidup yg lebih baik dan sehat. Mulailah saya menjalani pola hidup diet non baper 😄 diantaranya : 1. Makan teratur sesuai jdwl makan RS ( biasanya saya makan 5-6 x sehari) 2. Olahraga ringan ( jalan, joging, renang, senam, terakhir rutin angkat barbel) 3. Mengurangi ngemil dan makan berlemak ( terdukung oleh situasi sakit mag) 4. Menghindari makan malam ( maks. magrib) 5. Konsumsi Oatmeal+ susu protein kedelai 6. Banyak makan buah2an sbg penggati ngemil 7. Minum Air Kelapa muda setelah makan 8. Konsumsi Madu Asli dan ..... 9. Konsumsi Bawang dayak Yg terakhir ini yg berpengaruh pada frekuensi buang air.. lumayan bikin lemes kalo ga dibarengi minum banyak. Info soal bawang dayak bisa buka artikel ini https://jovee.id/atasi-rematik-ini-10-khasiat-bawang-dayak-bagi-kesehatan/ Pada saat saya mulai menyadari sering buang air saya cek bb dan mengalami penurunan bb sekitar 3-5 kg di bulan kedua dlm proses itu , di bulan ke 3-4 saya mengalami penurunan bb 10 kg lebih. Dari 100 ke 90an. Karena curiga saya periksa ke dokter dan alhamdulillaahh.. gpp katanya . Apalagi setelah keluhan sakit pundak, kepala dan pinggang berkurang, asam urat reda, mag juga membaik. Daan pergerakan badan terasa lebih ringan... Hanya saja ada beberapa keluhan seperti lemas karena kehilangan masa otot cukup signifikan, yg diduga disebabkan jarang makan malam ( yg hasil saya baca) katanya makan malam ( terutama protein) bisa mempertahankan masa otot . Yang paling terasa bikin nelangsa saya kehilangan pakaian favorit saya.😃😃😃 Catatannya : Pola makan berlebih apapun kadang tidak berhubungan signifikan dengan bb jika sesuai dengan aktifitas kita yg padat. Saya pernah berjalan dengan pola makan 4-5 kali sehari dengan kebiasaan makan berat malam larut seperti sate-sop kambing, pecel ayam-lelw , msrtabak , nasgor dsb. Tapi ga pernah berpengaruh signifikan pada bb dan kesehata. Wallohualam Semoga bermanfaat..

Rabu, 04 September 2019

Model Pembelajaran Proyek Kewarganegaraan melalui Pendekatan Strategi Predict-Observe-Explain (POE) di MTSN 2 Purwakarta

Salah satu model pembelajaran yg dikembangkan saat ini adalah Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Proyek adalah tugas yang kompleks, berdasarkan tema yang menantang, yang melibatkan siswa dalam mendesain, memecahkan masalah, mengambil keputusan, atau kegiatan investigasi; memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan dalam menghasilkan produk. Model pembelajaran berbasis proyek ini sangat strategis diterapkan dalam pembelajaran Kewarganegaraan. Dewasa ini proses belajar mengajar dengan model seperti ini di sekolah sangat diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu melalui upaya serius dalam prosesnya. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan efisien maka seorang guru harus mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk materi yang diajarkan. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, diharapkan guru mampu meningkatkan efektivitas pembelajarannya. Terutama dalam pembelajaran PPKn dengan model pembelajaran berbasis proyek yang kemudian disebut Tugas Proyek Kewarganegaraan terstruktur dan semi terstruktur . Proyek-proyeknya bisa berbentuk proyek produk, proyek kinerja dan proyek organisasi dengan skala kecil dan penuh. Pembelajaran PPKn di MTSN 2 Purwakarta , Model pembelajaran ini di implementasikan dalam bentuk Proyek Sosial, Proyek video Presentasi, Proyek Film Pendek, Proyek Mading Digital, Proyek Mural dsb. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pembelajarannya salahsatunya adalah dengan menggunakan strategi POE yang lahir dari teori konstruktivisme. Strategi POE terdiri atas tiga tahap, yaitu :  • Predict (memprediksi) •Observe (mengamati) • Explain (menjelaskan). Melalui kegiatan predict (memprediksi), siswa diharapkan mengungkap miskonsepsinya. Dengan kegiatan observe (mengamati), diharapkan timbul ketidakpuasan di dalam benak siswa . Ketidakpuasan terjadi ketika apa yang diamati, berbeda dengan prediksinya . Melalui kegiatan explain (menjelaskan), kemudian diskusi interaktif, ketidakcocokan prediksi dan hasil pengamatan menciptakan konsep baru . Agar siswa menerima konsep baru, maka konsep ini mestinya mudah dipahami, masuk akal, dan berguna . Sesuai dengan teori konstruktivisme yang menyatakan bahwa siswa bukanlah bejana kosong yang siap diisi dengan sejumlah pengetahuan. Artinya, siswa telah memiliki sejumlah ide-ide terkait konsep tertentu sebelum masuk ke kelas. Oleh karena itu, pengetahuan sedapat mungkin tidak ditransfer secara langsung dari guru ke siswa, melainkan siswa sendirilah yang harus menemukan dan membangun pengetahuannya . Agar siswa menemukan dan membangun pengetahuannya maka guru harus aktif mencari cara-cara untuk memahami konsepsi siswa, menyarankan konsepsi alternatif, menstimulasi keheranan diantara para siswa, dan mengembangkan tugas-tugas kelas yang mengarah pada konstruksi pengetahuan . Sesuai pengalaman strategi ini sangat berguna untuk menyelidiki pemahaman siswa dan membantu guru mengidentifikasi miskonsepsi siswa. Pembelajaran dengan strategi POE mampu menciptakan konflik di benak siswa dan bermanfaat untuk menghilangkan miskonsepsinya . Kelebihan pembelajaran dengan strategi POE, yaitu: (1) dapat digunakan untuk menemukan ide-ide awal siswa, (2) memberikan informasi kepada guru tentang pemikiran siswa, (3) menciptakan diskusi, (4) memotivasi siswa agar memiliki kemauan untuk mengeksplorasi konsep, dan (5) membangkitkan keinginan untuk menyelidiki. Asumsi-asumsi dasar yang melandasi implementasi strategi POE : Pertama, jika siswa sejak awal diminta untuk memprediksi apa yang akan terjadi, mereka akan berusaha melakukan observasi dengan cermat.  Kedua, dengan menuliskan prediksinya terlebih dahulu, siswa akan termotivasi untuk mengetahui apa jawaban sesungguhnya dari fenomena yang diamati.  Ketiga, dengan meminta siswa menjelaskan alasan prediksinya, guru dapat mengetahui kemampuan teoritis siswa. Hal mana bermanfaat untuk mengetahui miskonsepsi siswa yang bersangkutan.  Keempat, dengan menjelaskan dan melakukan evaluasi terhadap prediksinya sendiri serta penjelasan temannya, siswa dapat menilai sendiri pembelajarannya dan mengonstruksi makna baru. Pada tahapan pertama yaitu predict (memprediksi), siswa diminta secara individual atau kelompok untuk membuat dugaan/ perkiraan terhadap suatu fenomena yang akan terjadi. Di sini, siswa menuliskan prediksi mereka tentang apa yang akan terjadi, apa yang siswa pikirkan, dan memikirkan alasan dari prediksi yang dibuatnya . Setelah memberikan prediksi, siswa berdiskusi, berbagi ide, dan mempertimbangkan prediksi dan alasan yang tepat atas fenomena yang diprediksi dalam diskusi kelas. Diskusi yang dilaksanakan ketika membandingkan prediksi satu siswa dengan siswa lain meningkatkan kemampuan berpikir logis siswa, meningkatkan kemampuan kognitif, dan mendorong siswa untuk menghubungkan dan mengorganisasi ide-ide mereka . Manfaatnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun dugaan dan alasan sebanyak-banyaknya. Di sini siswa menggali kembali pengetahuan awalnya yang berhubungan dengan fenomena yang akan diuji . Kedua, guru dapat mengetahui konsepsi siswa terkait fenomena yang dihadirkan . Ketiga, membuat siswa tertantang untuk melakukan observasi melalui eksperimen dengan sebaik-baiknya agar memperoleh hasil yang sesuai dengan prediksinya . Kemudian pada tahap observe  (mengamati) merupakan tahap antara memprediksi dan tahap menjelaskan . Pada tahap observe (mengamati) siswa diajak menguji kebenaran prediksi mereka. Pada tahap ini siswa menggunakan indera mereka untuk mengumpulkan informasi terkait fenomena dengan melaksanakan kegiatan demonstrasi . Manfaat yg dapat diperoleh siswa mendapatkan pengalaman langsung ketika mereka menguji prediksinya. Pengalaman langsung yang diperoleh siswa menyebabkan pemahaman mereka.  Selain itu observasi yang dilakukan siswa dapat membantu siswa membangun kemampuan retensinya . Pada tahap mengamati menciptakan ketidakpuasan terhadap pengetahuan yang telah ada pada siswa sehingga mereka menginginkan penjelasan yang lebih baik terhadap masalah yang ada . Kegiatan eksperimen bisa jadi salahsatu bentuk pengamtan yg bisa membuat siswa aktif dalam membuktikan prediksi berdasarkan pengamatan dan analisis data yang mereka lakukan sendiri . Dengan usaha sendiri, siswa terlibat langsung dalam mencari jawaban berdasarkan data-data yang benar . Sehingga, pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi lebih bermakna . Di samping itu, kegiatan eksperimen meningkatkan kemampuan identifikasi siswa terhadap konsep-konsep dan meningkatkan minat siswa terhadap pengetahuan yang baru . Pada tahap explain (menjelaskan), siswa diminta untuk membuat penjelasan melalui kegiatan presentasi terhadap kesesuaian prediksi yang telah dibuat dengan apa yang mereka amati. Selain itu, siswa dapat memperbaiki atau menambahkan penjelasan pada hasil observasinya . Apabila prediksi siswa sama dengan yang hasil eksperimennya, maka mereka akan semakin yakin dengan konsepsinya. Namun, jika prediksinya tidak sesuai dengan apa yang diamati pada kegiatan eksperimen, maka mereka mencari penjelasan-penjelasan tentang mengapa prediksinya salah . Pada tahap ini, siswa mencari solusi terhadap setiap perbedaan antara prediksi dan observasinya . Manfaat pada tahap meningkatkan ketekunan dan respek terhadap data atau fakta serta membangun rasa percaya diri siswa ketika mereka menjelaskan hasil observasi. Keutaman dan kelebihan inilah yang menjadi pertimbangan untuk memilih POE sebagai salah satu alternatif strategi dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya PPKn di MTSN 2 Purwakarta.